Hari selasa malam dalam lab yang penuh sesak oleh keyboard dan monitor,
“untuk mahasiswa jurusan ini, wajib mengikuti kuliah tamu dengan membayar sebesar Rp 20.000”, suara seorang bapak dosen.
Di zaman sekarang, permainan kata-kata merupakan senjata ampuh dalam melaksanakan dan menyukseskan suatu acara, contoh salah satunya adalah kata dari dosen tersebut. Namun saya memahami hal tersebut sebagai strategi marketing dari suksesnya acara, dan saya mendukung penuh akan strategi seperti tersebut. Mengapa? Karena semua yang kita lakukan adalah suatu hal yang kita harapkan menjadi sukses, dan kata sukses tersebut tidak begitu mudah untuk didapatkan tapi membutuhkan perencanaan dan strategi yang matang.
Marketing adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Bisa dibilang orang yang dapat menjadi pengusaha sukses adalah orang yang mempunyai jiwa marketing yang sangat kuat, sehingga mampu untuk memperkenalkan produk/jasa yang dia produksi.
Itu sedikit tentang marketing, tentang seminarnya masih bingung mau diceritain yang mana, haha. Pematerinya mantap, punya banyak pengalaman dibidangnya meskipun umurnya masih muda. Nama pematerinya adalah Ruby Z. Alamsyah ST. MTI. Mungkin untuk orang awam nama ini belum cukup terkenal, tapi untuk kalangan / kaum / golongan / komunitas cyber, pasti telah mengenal orang ini.
Topik yang diangkat dalam seminar tersebut adalah “Digital Forensik”, yaitu tentang penyidikan suatu kasus dengan menggunakan teknologi digital forensic guna mendapatkan bukti dari alat-alat teknologi.
Yang paling saya suka dalam seminar ini adalah ketika Saudara Ruby berucap,
“sebenarnya saya sudah ditawari kerja untuk perusahaan RIM di kanada, tapi saya menolaknya. Alasan saya simple, negeri ini masih kacau balau, saya ingin mengabdi untuk negeri ini.”
Ya, pemikiran seperti itulah yang seharusnya tertanam dalam diri orang Indonesia, nasionalisme yang harus dijunjung tinggi dan tertanam dalam jauh di dasar jiwa kita. Coba kita bayangkan, andai saja semua orang pintar Indonesia yang lebih memilih kerja di luar negeri semua itu berkumpul di Indonesia, dan tiap individu bergerak dalam bidangnya masing-masing untuk membangun bangsa dan negeri ini sesuai disiplin ilmu yang mereka kuasai. Yang terjadi adalah ekspetansi kemajuan yang luar biasa. Dan mungkin kita akan menjadi Negara maju yang ada di planet penuh sesak yang bernama bumi.
Contoh sederhana, ilmuwan kita tersebar di berbagai Negara dan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Bila semua ilmuwan itu dikumpulkan dan mendapat satu komando yang keluar dari seorang kepala perkumpulan itu, maka konsep memajukan Negara ini menjadi lebih jelas dan lebih nyata. Sistem yang pertama yang harus ditanam juga bersifat regenerasi, artinya setiap bidang ilmu harus ada yang meneruskan keahlian di bidang itu, caranya adalah penjaringan dan perekrutan generasi muda di tiap sekolah yang tersebar di seluruh pribumi Indonesia. Saya ibaratkan ketua perkumpulan itu bernama ketua, ketua mempunyai divisi-divisi pembantu yang dipimpin oleh kordinator seksi, dan tiap seksi tersebut mempunyai disiplin ilmu yang berbeda-beda, dengan tujuan membangun negeri sesuai bidang ilmunya dan melakukan regenerasi tanpa putus.
Saya memikirkan perkumpulan ini bisa terjadi kelak di kemudian hari, kita sebut saja sekarang perkumpulan yang kita idamkan tersebut sebagai perkumpulan
“INDONESIA SCIENTISTS MOVEMENT TO FUTURE”
By BIBIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar