Teman, terkadang hanya selir’an semata bagi kita, tapi apakah pernah kita sadari bahwa teman adalah faktor besar dalam kesuksesan kita. Terkadang teman mempunyai fungsi dan peran yang lebih besar dari apapun, bahkan terkadang sebanding dengan keluarga. Dalam tulisan ini, aku mencoba mengulas tentang pertemanan. Yang mempunyai sisi kebahagiaan dan kepalsuan.
Kepalsuan, sesuatu yang tidak nyata dan tidak ingin kita lakukan. Karena tekanan yang kita terima, secara terpaksa orang akan melakukan kepalsuan, tentu saja itu juga sebanding dengan faktor intrapersonal juga. Dan pastinya kita pernah terjebak dalam lingkungan pertemanan yang palsu.
Kepalsuan akan membuat diri kita menjadi hambar, dan menjadikan kita sebagai virtualisasi dari orang lain. Pernah ada seseorang berteman dengan golongan highclass, yang penuh dengan kehidupan glamor, sedangkan dia hanya dari kalangan bawah yang untuk makan sehari 3x saja harus berpikir bermilyar kali. Apa yang terjadi pada orang tersebut, dia menutupi kehidupannya yang serba kekurangan, hidup dengan penuh kepalsuan, menutupi kekurangannya dengan bergaya highclass juga, menjadikan dia bohong sana-sini, hutang sana-sini, dikejar orang2 yang menagih, hidup dalam pelarian dan rasa takut yang besar.
Apa kisah seperti itu yang kita inginkan?, coba salami lebih dalam lagi apa arti teman yang sesungguhnya, teman yang sesungguhnya adalah teman yang mau berbincang kita dengan segala kekurangan kita. Teman yang tanpa melihat fisik dan kepalsuan semata, teman yang selalu melihat sisi positif dari hati kita yang tulus, benar-benar tulus ingin berteman tanpa embel-embel apapun. Karena menurutku, hakikat pertemanan adalah “SEMUA TEMAN ITU PENTING”, tidak mempedulikan fisik mereka cantik atau ngga, tampan atau ngga. Tidak mempedulikan materi mereka, kaya atau miskin, semuanya sebenernya ingin punya teman banyak. Popular atau ngga, yang penting itu teman kita, bodoh atau pintar, yang penting itu teman kita, dan pada dasarnya kita lebih nyaman hidup dengan system pertemanan yang menganggap persamaan hak kita sama, “SAMA RASA SAMA RATA”, dan tidak peduli latar belakang mereka dari highclass atau underclass, yang penting, “MEREKA ADALAH TEMAN KITA”.
By BIBIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar