Jumat, 08 Oktober 2010

Mata tuna netra

Menatap gedung megah
Dengan pagar pengemis yang berbaris rapi
Dihiasi lampu dari mata tuna netra
Dan darah memperkilat temboknya

Oh., gedung megah,
Berdiri di sebelah gubuk roboh
Mentertawakan uban putih
Yang sedang mengelus dada

Oh., gedung megah tak bermakna
Simbol dari kemiskinan yang tak diakui
Diagungkan padahal hanya sebuah kebohongan
Dipuji tapi nyatanya mengiris hati

Lebih indah melihat pematang sawah
Dengan senyuman damai dari alam
Daripada melirik gedung megah
Yang penuh dengan tatapan iblis

By BIBIL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar