Selasa, 19 Januari 2010

manusia berwujud iblis

Kaum muda zaman sekarang memulai mengalami perubahan yang ke arah buruk. Kaum ABG yang sangat-sangat fenomenal. Rata-rata anak sekolahan sekarang sudah pernah mengalami jatuh cinta dan pacaran. Ada yang sekedar ecek-ecek, ada yang sangat-sangat serius. Seperti layaknya percintaan orang dewasa, kehidupan romansa anak sekolahan zaman sekarang juga diwarnai konflik-konflik yang disebabkan dari berbagai hal. Namun saya yakin hal-hal yang diperdebatkan itu tidak penting dan hanya buang-buang waktu dan energi berpikir saja.
Bagi anak yang melakukan hubungan pacaran hanya untuk sekedar kesenangan semata, mereka akan menanggapi biasa saja jika pasangan mereka melakukan perselingkuhan. Karena dia juga melakukan hal yang sama, jadi ibaratnya itu adalah impas. Namun bagi anak yang pacaran dianggap terlalu serius, mereka akan kehilangan kontrol apabila melihat pasangan mereka melakukan perselingkuhan, apalagi jika perselingkuhan tersebut jelas-jelas ketahuan dimuka umum. Pasti anak itu akan habis-habisan marah dan kehilangan kontrol.
Kaum hawa disinyalir banyak melakukan perselingkuhan, mereka menganggap bahwa kalau tidak selingkuh itu perjalanan kehidupan cinta mereka menjadi tidak seru dan hambar. Banyak wanita yang melakukan selingkuh mengaku, bahwa mereka lebih enjoy jalan bersama pasangan selingkuh mereka, daripada jalan bersama pasangan asli/pacar asli.
Terkadang para cewek menyembunyikan perselingkuhan dengan bersekongkol sama anak cowok teman pacar aslinya. Mereka saling bekerja sama untuk menutupi hal itu. Bagi anak-anak cowok remaja, hati-hati terhadap teman anda, terutama yang kenal akrab sama pacar anda, terkadang teman anda itu musuh dalam selimut. Bahkan teman anda tersebut bisa lebih berbahaya dari IBLIS yang pernah ada di alam jagad raya ini.

By BIBIL

indonesia, pusat pemerintahan dan perekonomian

Jakarta, merupakan ibukota Negara Indonesia tercinta, merupakan kota terbesar di Indonesia, dan tentunya diikuti oleh kepadatan penduduk yang sangat membludak. Banyak perantau yagn mengadu nasib di kota metropolitan itu, karena tidak adanya kepastian pekerjaan di daerah asal mereka. Namun, para pendatang ini datang dengan kemampuan yang terbatas. Otomatis yang terjadi di ibukota adalah banyaknya pengangguran dan gelandangan yang semuanya merupakan korban dari “Syndrome mengadu nasib”.
Masalah ini mungkin masih di batas kemampuan kita untuk menanganinya, tapi kalau hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan menimbulkan sesuatu masalah yang lebih besar lagi. Salah satu solusi ekstrim untuk hal ini adalah kita harus mengubah atau lebih tepatnya memilih apakah Jakarta menjadi sebagai pusat pemerintahan , atau hanya sebagai pusat perekonomian, artinya kita harus memilih dari salah satu opsi tersebut. Tidak bisa kita menjalankan dua fungsi tersebut di satu kota saja. Memang untuk saat ini hal itu masih bisa dilakukan, namun untuk dalam jangka waktu yang panjang, hal ini tidak bisa untuk terus dilaksanakan. Ibaratnya, kota Jakarta itu seperti lampu, yang semakin hari akan semakin banyak laron yang menutupinya, dan pada akhirnya lampu itu tidak akan terang lagi karena sudah tertutup oleh laron yang semakin banyak.
Opsi yang saya tawarkan ini memang tidak sepenuhnya akan berjalan sempurna, karena saya yakin di dunia ini tidak ada solusi atau sesuatu hal yang mempunyai sisi positif 100%, artinya pasti ada sisi negative dari hal tersebut, namun kita harus melihat seberapa besar proporsinya antara sisi positif dan negative tersebut, missal perbandingannya 90:10, maka solusi tersebut saya anggap mempunyai prospek yang sangat bagus untuk dilaksanakan.

Saya mencoba untuk menjabarkan ide untuk mengubah Jakarta menjadi salah satu fungsi saja, antara pusat pemerintahan atau pusat perekonomian. Artinya, salah satu fungsi tersebut harus dipindahkan ke kota lain yang mempunyai wilayah strategis dan SDM yang maju pula. Kita bisa memilih calon kota pengganti itu pada wilayah yang mudah dijangkau oleh publik. Jika kita berani melakukan inovasi, kita bias memilih salah satu kota di luar jawa untuk bisa melaksanakan fungsi tersebut. Mengapa saya mengambil contoh kota dari luar wilayah jawa, tak lain adalah untuk pemerataan penduduk. Artinya , secara tidak langsung pemerataan penduduk akan secara otomatis akan berlangsung. Para pembaca mungkin sudah mengerti apa yang saya maksudkan bahwa jika pusat perekonomian dipindahkan ke kota lain (salah satu kota di luar jawa ) maka akan tercipta pembangunan, jika tercipta pembangunan, maka akan tercipta banyak lapangan pekerjaan.
Jika Jakarta tetap menjadi pusat pemerintahan dan pusat perekonomian, maka Jakarta akan “mati suri” dalam beberapa decade mendatang. Memang solusi yang saya tulis ini masih konsep dasar dan masih banyak kekurangannya, namun bila tidak ada tindakan segera, hal ini akan lebih berbahaya loagi.
Mari kita ciptakan solusi-solusi yang terbaik untuk membangun bangsa dan negeri tercinta ini.

By BIBIL

pajak gresik

kita semua tahu Gresik merupakan kota kecil dengan banyak perusahaan besar yang berdiri disana..
sebutan yang mencoba dibangun bukan lagi kota pudak atau kota santri,,
namun kota seribu pabrik,,
seribu pabrik, ya,, beratus-ratus pabrik dibangun di atas tanah kota Gresik,,
bahkan kami menilai , pembangunan pabrik yang tak mempedulikan aspek lingkungan jangka panjang itu akan membawa petaka pada masa mendatang kelak..
polusi dan pencemaran lingkungan sudah mulai terasa dampaknya,, terutama bagi orang2 yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian,,
seperti kita ketahui, hasil sektor pertanian kota gresik tidak lagi berlimpah ruah seperti dulu..
yang paling sangat miris adalah, kota yang didiami banyak perusahaan ini masih tergolong kota tertinggal, kota yang masih berkembang, dengan sistem pemerintahan yang seakan-akan sama sekali tidak menguntungkan rakyat mayoritas Gresik..
coba kita soroti salah satu lembaga , yaitu pajak, semua orang pasti terheran-heran, pajak dari berbagai perusahaan besar dan terkenal itu digunakan untuk apa saja,,
pendidikan? biaya SPP masih tetap mahal
Pertanian? pupuk langka dicari&harganya melambung tinggi, padahal kita sendiri yang memproduksi pupuk..

lalu untuk apa ?
seharusnya pajak dari rakyat untuk rakyat,,
begitu juga pemerintahan, dari rakyat untuk rakyat..

kami disini hanya menulis apa yang kami lihat pada kaum mayoritas rakyat Gresik, yang hidup tanpa ketidakpastian,,

ini adalah sebuah kritik membangun, KITA PASTI BISA LEBIH BAIK..
dan DARIPADA KITA MENYALAKN KEGELAPAN, LEBIH BAIK KITA MENYALAKAN LILIN,,!!!

by BIBIL

pilkada gresik

Pilkada, merupakan pesta demokrasi di tingkat kabupaten, untuk menentukan bupati yang akan memimpin suatu kota dalam satu masa jabatan selama 5 tahun. Saya mencoba memperdalam pilkada di daerah tempat tinggal saya, yaitu Gresik. Yang sebelumnya saya sudah membicarakan di tulisan saya sebelumnya bahwa Gresik merupakan kota kecil namun banyak pabrik yang berdiri di wilayah tersebut. Dengan banyaknya pabrik, banyak pula uang pajak yang beredar, dan dengan banyaknya uang pajak yang beredar, otomatis hal ini akan menyebabkan rawan korupsi pula. Karena banyaknya uang yang beredar pada tiap departemen, sehingga hal ini berpotensi terjadinya koruupsi yang sistemik dan berkelanjutan. Salah satu pengawasan adalah dengan meningkatkan pengawasan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik lembaga yang berada pada pengawasan pemerintahan maupun tidak. Dan masyarakat sudah ragu, jika lembaga pengawasan bukan dari lembaga independen, artinya jika pengawasan itu dilakukan oleh lembaga pemerintah, tidak dipungkiri akan terjadi kerjasama untuk melakukan tindak korupsi, karena orangnya ya itu-itu saja. Jadi bisa dibilang pertemanan antara maling dan oknum lembaga berwenang. Kenapa disebutkan oknum, karena kami yakin tidak semua orang di lembaga pemerintahan itu kotor, ada juga yang bersih, namun jumlahnya yang masih kecil.
Kecewa, itulah reaksi pertama ketika melihat banyaknya spanduk dan pamflet yang beredar berisi dukungan terhadap tiap-tiap kandidat calon. Kenapa kami kecewa? Karena tentu saja terlalu banyak calon yang bertanding disini, kami melihat , dengan banyaknya calon seperti ini akan berpotensi pada penghambatan pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah terpilih. Yang ditakutkan adalah, ada banyak calon (terutama yang kalah) yang berkonsolidasi untuk membentuk lembaga tidak resmi dan bertujuan untuk menghambat pembangunan sebagai sarana untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa rakyat seakan-akan telah salah pilih. Ini hal yang berpotensi sangat berbahaya bagi kemajuan kota Gresik. Boleh , calon yang kalah itu menjadi oposisi, artinya oposisi yang mengawal pembangunan, bukan malah menghancurkan pembangunan. Oposisi yang bertindak sebagai kontrol atas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang sah. Namun kontrol itu juga bisa dilakukan mahasiswa, LSM, dan lembaga lainnya. Alangkah baiknya jika hal ini berjalan sesuai konsistensi masing-masing lembaga. Jadi, pada kebijakan pemerintah yang kurang menguntungkan bagi rakyat, hal itu bisa segera di cover oleh usulan atau saran dari oposisi tersebut. Pemerintah yang sah dan oposisi tercipta untuk menciptakan sistem tatanan kota dan kebijakan-kebijakan yang bisa dipertanggungjawabkan, dan pemerintah sah dengan oposisi tercipta bukan hanya untuk semata-mata bermusuhan.
Berharap hal seperti itu terjadi di bumi Indonesia dan pada khususnya di Gresik.. Amiin..

by BIBIL

indonesia 2022

Sepakbola, seperti yang kita tahu, merupakan olahraga terfavorit di seluruh dunia. Bahkan sepakbola sudah menciptakan banyak profesi yang sngat diidam-idamkan oleh banyak orang. Tidak hanya sebagai pemain , profesi yang menjanjikan lainnya adalah sebagai pelatih, atau official team. Sepakbola telah membius seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat Indonesia. Namun, dalam dunia persepakbolaan Indonesia, kita masih tertinggal jauh di segala bidang dan masih belum ada yang bisa dibanggakan dari dunia sepakbola kita yang selalu suram, baik di domestik maupun di dunia internasional.
Beberapa tahun terakhir, PSSI mencoba untuk mengajukan proposal kepada FIFA dalam rangka pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah ajang bergengsi piala dunia 2022. Namun, apakah hal itu dapat terjadi? Mari kita coba kemungkinan-kemungkina yang bisa terjadi.
Pertama, Indonesia mengajukan proposal sebagai tuan rumah piala dunia 2022 adalah tak lain untuk bisa langsung otomatis lolos putaran final piala dunia. Dengan menggelontorkan uang bermilyaran rupiah untuk melakukan persiapan yang sudah tertulis dalam proposal tersebut, diantaranya adalah untuk membangun stadion. Itu baru persiapan, belum lagi pada hal yang lebih dalam lagi, pasti lebih banyak yang dana yang digelontorkan lagi. Namun, dengan kondisi timnas yang begini-begini saja, apakah tidak sebaiknya uang yang sebanyak itu digunakan untuk pembinaan jangka panjang pemain muda kita. Seperti yang saat ini dijalani oleh tim junior SAD Indonesia yang menjalani latihan di Uruguay. Pembinaan pemain muda jangka panjang seperti itulah yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini, tentu saja untuk mewujudkan regenerasi pesepakbolaan Indonesia yang maju.
Kalaupun misal kita mampu untuk menjadi tim tuan rumah, apakah tim kita siap menghadapi tim-tim besar seperti Brasil dan Inggris? Apa kita siap menanggung malu atas penampilan timnas yang tiu-itu saja dan diliput oleh seluruh dunia. Daripada tampil di piala dunia dengan tim yang pas-pas’an, lebih pasti jika kita melakukan pembinaan pemain muda jangka panjang yang berkelanjutan.
Dana yang digelontorkan itu seakan keadaannya berbanding terbalik dengan kondisi timnas yang dialami saat ini, dengan timnas sekarang yang jarang melakukan ujicoba karena masalah dana, malah PSSI bisa menggelontorkan uang begitu banyaknya untuk persiapan jadi tuan rumah.
Dan ironis jika kita menilik pada kondisi Negara yang banyak rakyat hidup dalam garis kemiskinan, apakah uang sebanyak itu tidak sebaiknya digunakan dengan hal yang lebih menguntungkan dan bermanfaat lagi.?

by BIBIL