Selasa, 19 Januari 2010

indonesia 2022

Sepakbola, seperti yang kita tahu, merupakan olahraga terfavorit di seluruh dunia. Bahkan sepakbola sudah menciptakan banyak profesi yang sngat diidam-idamkan oleh banyak orang. Tidak hanya sebagai pemain , profesi yang menjanjikan lainnya adalah sebagai pelatih, atau official team. Sepakbola telah membius seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat Indonesia. Namun, dalam dunia persepakbolaan Indonesia, kita masih tertinggal jauh di segala bidang dan masih belum ada yang bisa dibanggakan dari dunia sepakbola kita yang selalu suram, baik di domestik maupun di dunia internasional.
Beberapa tahun terakhir, PSSI mencoba untuk mengajukan proposal kepada FIFA dalam rangka pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah ajang bergengsi piala dunia 2022. Namun, apakah hal itu dapat terjadi? Mari kita coba kemungkinan-kemungkina yang bisa terjadi.
Pertama, Indonesia mengajukan proposal sebagai tuan rumah piala dunia 2022 adalah tak lain untuk bisa langsung otomatis lolos putaran final piala dunia. Dengan menggelontorkan uang bermilyaran rupiah untuk melakukan persiapan yang sudah tertulis dalam proposal tersebut, diantaranya adalah untuk membangun stadion. Itu baru persiapan, belum lagi pada hal yang lebih dalam lagi, pasti lebih banyak yang dana yang digelontorkan lagi. Namun, dengan kondisi timnas yang begini-begini saja, apakah tidak sebaiknya uang yang sebanyak itu digunakan untuk pembinaan jangka panjang pemain muda kita. Seperti yang saat ini dijalani oleh tim junior SAD Indonesia yang menjalani latihan di Uruguay. Pembinaan pemain muda jangka panjang seperti itulah yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini, tentu saja untuk mewujudkan regenerasi pesepakbolaan Indonesia yang maju.
Kalaupun misal kita mampu untuk menjadi tim tuan rumah, apakah tim kita siap menghadapi tim-tim besar seperti Brasil dan Inggris? Apa kita siap menanggung malu atas penampilan timnas yang tiu-itu saja dan diliput oleh seluruh dunia. Daripada tampil di piala dunia dengan tim yang pas-pas’an, lebih pasti jika kita melakukan pembinaan pemain muda jangka panjang yang berkelanjutan.
Dana yang digelontorkan itu seakan keadaannya berbanding terbalik dengan kondisi timnas yang dialami saat ini, dengan timnas sekarang yang jarang melakukan ujicoba karena masalah dana, malah PSSI bisa menggelontorkan uang begitu banyaknya untuk persiapan jadi tuan rumah.
Dan ironis jika kita menilik pada kondisi Negara yang banyak rakyat hidup dalam garis kemiskinan, apakah uang sebanyak itu tidak sebaiknya digunakan dengan hal yang lebih menguntungkan dan bermanfaat lagi.?

by BIBIL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar